Loading

Senin, 10 Juni 2013

Regular Consumption of Dark Chocolate Is Associated with Low Serum Concentrations of C-Reactive Protein in a Healthy Italian Population

Romina di Giuseppe,  Augusto Di Castelnuovo, Floriana Centritto, Francesco Zito, Amalia De Curtis, Simona Costanzo, Branislav Vohnout, Sabina Sieri, Vittorio Krogh, Maria Benedetta Donati, Giovanni de Gaetano3, dan Licia Iacoviello.

Abstrak

Dark chocolate mengandung konsentrasi tinggi flavonoid dan mungkin memiliki sifat antiinflamasi. Kami mengevaluasi asosiasi asupan coklat gelap dengan serum protein C-reaktif (CRP). The Moli-sani Project merupakan studi kohort berkelanjutan pria dan wanita berusia ≥ 35 tahun yang direkrut secara acak dari populasi umum. Pada bulan Juli 2007, 10.994 subyek telah terdaftar. Dari 4849 subyek tampaknya bebas dari penyakit kronis, 1317 subyek yang dinyatakan setelah makan cokelat apapun selama satu tahun terakhir (usia rata-rata 53 ± 12 tahun, 51% laki-laki) dan 824 subyek yang makan cokelat secara teratur dalam bentuk cokelat hitam saja (50 ± 10 tahun, 55% laki-laki) yang dipilih. Sensitivitas tinggi CRP diukur dengan metode immunoturbidimetric. 
Investigasi Calon Eropa ke Kanker dan Gizi FFQ digunakan untuk mengevaluasi asupan gizi. Setelah penyesuaian untuk usia, jenis kelamin, status sosial, aktivitas fisik, tekanan darah sistolik, BMI, pinggang: rasio pinggul, kelompok makanan, dan asupan energi total, konsumsi dark chocolate berbanding terbalik dikaitkan dengan CRP (P = 0,038). Bila disesuaikan dengan asupan gizi, analisis menunjukkan hasil yang sama (P = 0,016). CRP serum konsentrasi [rata-rata geometris (95% CI)] konsentrasi univariat adalah 1,32 (1,26-1,39 mg / L) di nonconsumers dan 1,10 (1,03-1,17 mg / L) pada konsumen (P <0,0001). Sebuah hubungan berbentuk J antara konsumsi cokelat hitam dan serum CRP diamati, konsumen hingga 1 porsi (20 g) dark chocolate setiap 3 hari memiliki konsentrasi serum CRP yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan nonconsumers atau konsumen yang lebih tinggi. Temuan kami menunjukkan bahwa konsumsi rutin dosis kecil dark chocolate dapat mengurangi peradangan.(Rezki Sandra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar